Dosen FEBI IAIN Palopo Jadi Pemateri di Pertemuan Champion Bisnis Sulawesi Cipta Forum
Luwu Timur, Humas FEBI – Dr. Fasiha, Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo, menjadi pemateri dalam Pertemuan Champion Bisnis yang diselenggarakan oleh Sulawesi Cipta Forum (SCF) di Hotel Sikumbang, Kabupaten Luwu Timur, pada Rabu, 20 November 2024.
Acara ini merupakan bagian dari implementasi Program Perlindungan Anak Terpadu di wilayah Kabupaten Luwu Timur dan Luwu Utara. Dengan dukungan dari Save the Children, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan pemangku kepentingan tentang pentingnya kesejahteraan anak-anak, terutama di komunitas perkebunan kakao.
Dalam paparannya, Dr. Fasiha membahas tema Inovasi Produk dan Sertifikasi Halal untuk Meningkatkan Pendapatan Usaha. Ia menekankan pentingnya inovasi dalam menciptakan produk yang relevan dengan tren pasar, serta bagaimana sertifikasi halal dapat menjadi strategi kunci untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan kepercayaan konsumen.
“Inovasi produk tidak hanya menciptakan nilai tambah, tetapi juga meningkatkan daya saing usaha di pasar,” ujar Dr. Fasiha. Ia mencontohkan bagaimana usaha kecil dan menengah (UMKM) dapat lebih mudah menarik perhatian konsumen melalui produk yang lebih menarik dan relevan.
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa sertifikasi halal tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumen Muslim, tetapi juga menarik konsumen non-Muslim yang mengutamakan keamanan dan kebersihan produk. “Sertifikasi halal memberikan jaminan kualitas yang dapat memperluas pasar, baik di tingkat domestik maupun internasional,” tambahnya.
Kegiatan ini merupakan tahap ketiga dari proyek Mars Wrigley yang bertujuan melindungi anak-anak dari risiko yang muncul di komunitas perkebunan kakao. Program ini dikelola oleh inisiatif GrowHer Kakao dengan dukungan dari konsorsium yang melibatkan Mars, GIZ, Grow Asia, Save the Children, dan PisAgro.
SCF bersama Save the Children menyampaikan harapan besar agar program ini tidak hanya memberikan perlindungan kepada anak-anak, tetapi juga menciptakan sumber pendapatan alternatif bagi keluarga petani kakao. Edukasi dan pelatihan yang diberikan kepada pelaku usaha diharapkan mampu mendukung keberlanjutan sistem perlindungan anak di daerah yang bergantung pada perkebunan kakao.
Melalui program ini, SCF mendorong keterlibatan semua pihak, termasuk masyarakat, pemerintah, dan pelaku usaha, untuk memastikan kesejahteraan anak-anak dan keberlanjutan ekonomi di komunitas tersebut.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah signifikan dalam mendukung pembangunan masyarakat yang lebih inklusif dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat peran pelaku UMKM sebagai agen perubahan dalam komunitas mereka.
Editor: Inal