POTENSI EKONOMI SIKAPA : MENGUBAH UMBI BERACUN MENJADI PANGANAN BERGIZI

Humas FEBI-Kegiatan pengabdian kepada masyarakat menjadi suatu hal yang penting dilaksanakan terutama oleh para akademisi. Melalui kegiatan ini, para dosen dan mahasiswa program studi ekonomi syariah berbaur dengan masyarakat Kelurahan Murante kota palopo dalam pengolahan sikapa atau ubi hutan (Minggu, 02 Oktober 2022). Sikapa merupakan ubi hutan yang terkenal dengan kandungan sianida (racun) yang cukup tinggi.

Namun dibalik kandungan tersebut juga terdapat kandungan gizi yang tidak kalah tinggi pula. Untuk itu para dosen dan mahasiswa program studi ekonomi syariah melaksanakan sosialisasi pengolahan umbi beracun sikapa menjadi panganan bergizi yang nikmat seperti kripik, kerupuk, brownis dan berbagai panganan lainnya yang memiliki nilai ekonomis.

Kegiatan ini dihadiri oleh 50 orang masyarakat yang terdiri dari ibu-ibu majelis taklim, pemuda remaja masjid, dan para tokoh masyarakat lainnya. Dalam kesempatan ini pula, sekertaris Kelurahan Murante Bapak Supardi, S.Sos. turut hadir sekaligus membuka kegiatan ini secara resmi. Beliau mengungkapkan dalam sambutannya bahwa “masyarakat Kelurahan Murante sangat antusias dengan kegiatan ini, dan kami berharap melalui kegiatan ini kami dapat mengembangkan pengolahan sikapa serta menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat Kelurahan Murante”. Pungkas beliau.

Rismayanti, S.E., M.Si. merupakan salah satu dosen prodi ekonomi syariah IAIN Palopo menjadi salah satu pengisi materi terkait potensi ekonomi buah sikapa. Dimana dalam kesempatan ini beliau mengungkapkan bahwa “buah sikapa yang terkenal beracun ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi serta potensi pasar yang menguntungkan. Kita hanya perlu mengolah dengan benar agar kandungan racunnya ternetralisir dan dapat dikonsumsi” ungkap beliau.

Nurhayati Usman, S.Pd. M.Hum. dosen sekaligus warga kelurahan murante mengungkapkan “pengolahan sikapa menjadi kripik dan kerupuk dapat dilakukan dengan proses tradisional maupun modern. Jika diolah dengan teknologi akan lebih efisien tentunya”. Pungkas beliau.

Adapun proses pengolahan yang tepat dipaparkan oleh Dr. Fasiha, M.EI. yang juga  merupakan salah satu dosen prodi ekonomi syariah sekaligus ketua program studi ekonomi syariah IAIN Palopo mengungkapkan “saya sudah mengolah buah sikapa dengan pengolahan yang tepat dan aman dikonsumsi sehingga menghasilkan brownis dan kripik. Proses pengolahannya juga cukup mudah, dan dapat juga dijadikan tepung. Tepung ini dapat diolah lagi menjadi berbagai jenis kue dan panganan lainnya”. Pungkas beliau.

Buah sikapa tumbuh liar di wilayah pantaran sungai latuppa Kelurahan Murante. Sehingga menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan bagi masyarakat Kelurahan Murante. Rangkaian kegiatan ini juga termasuk pendampingan pengolahan serta pemasaran produk hasil olahan sikapa.

Author : Rismayanti



Translate »